08.00 - 16.00
Senin - Jum'at
Sahabat Al Lathif.
Dalam surat Al-Mulk ayat 23, Allah SWT berfirman, "Katakanlah, 'Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur." Ayat ini menegaskan betapa Allah SWT telah menganugerahkan kepada kita nikmat yang tak terhitung, namun sayangnya, kita sering kali alpa untuk mensyukurinya.
Pendengaran, penglihatan, dan hati nurani adalah tiga nikmat yang begitu luar biasa yang Allah anugerahkan kepada kita namun seringkali kita anggap remeh. Ketiga nikmat tersebut bagaikan kompas di dunia ini, saling melengkapi dan menjadi panduan kita dalam menjalani kehidupan yang baik dan benar.
Pendengaran memungkinkan kita untuk mendengar berbagai informasi, nasihat, dan peringatan. Dengan pendengaran, kita dapat menyerap ilmu pengetahuan, memahami ajaran agama, dan mengikuti petunjuk-petunjuk baik dari orang-orang di sekitar kita. Pendengaran juga membantu kita untuk membangun relasi sosial yang sehat. Dengan penglihatan, kita dapat menikmati keindahan alam, mengamati perilaku orang lain, dan memahami berbagai fenomena. Sementara hati nurani sering disebut sebagai "kompas moral" kita. Hati nurani akan bereaksi ketika kita melakukan sesuatu yang benar atau salah. Ia akan memberikan bisikan-bisikan yang membedakan antara kebaikan dan keburukan. Hati nurani juga membantu kita untuk bertanggung jawab atas tindakan kita.
Semua nikmat ini adalah pemberian Allah SWT yang seharusnya kita syukuri setiap saat.
Namun, realitasnya, sedikit sekali dari kita yang benar-benar bersyukur. Mengapa demikian? Syukur bukan sekadar ucapan "Alhamdulillah" saat kita mendapatkan sesuatu yang baik. Syukur adalah pengakuan dalam hati, perkataan dalam lisan, dan perbuatan dalam amal bahwa semua yang kita miliki berasal dari Allah SWT. Mengabaikan syukur sama halnya dengan mengabaikan keberadaan Allah dalam kehidupan kita.
Bagaimana cara mensyukuri nikmat pendengaran, penglihatan, dan hati nurani?
Sahabat Al Lathif, marilah kita renungkan kembali betapa banyaknya nikmat yang telah Allah berikan kepada kita dan betapa sedikitnya kita bersyukur. Mari kita mulai sekarang untuk lebih banyak bersyukur dan mengajarkan nilai-nilai syukur ini kepada generasi penerus kita.