08.00 - 16.00
Senin - Jumat
Pernahkah Ayah Bunda merasa "terteror" saat mendengar cerita ibu-ibu lain di sekolah?
"Wah, si Kakak umur 4 tahun sudah lancar baca koran, lho!"
"Lho, anakmu belum bisa hitung perkalian? Nanti masuk SD favorit susah, lho!"
Kalimat-kalimat seperti ini sering bikin kita insecure. Kita melihat anak kita sendiri yang masih asyik main tanah atau lari-larian, lalu hati kecil bertanya: "Apa saya terlambat? Apa anak saya akan ketinggalan?"
Di satu sisi, pakar parenting berteriak: "Anak TK jangan dipaksa Calistung! Biarkan mereka bermain!"
Di sisi lain, realitas lapangan berkata: "Tes masuk SD favorit mewajibkan anak sudah bisa baca tulis."
Lalu, kita harus berdiri di mana? Apakah mengajarkan Calistung (Membaca, Menulis, Berhitung) di TK itu dosa, atau justru sebuah keharusan?
Mari kita bedah faktanya dengan kepala dingin dan hati tenang.
Sebenarnya, mengenalkan huruf dan angka pada anak usia dini itu sah-sah saja. Yang menjadi racun dan beban mental bagi anak adalah metode "Drilling" (latihan paksa).
Memaksa anak duduk diam mengerjakan lembar kerja (LKS) penuh angka selama 1 jam adalah penyiksaan bagi fitrah anak TK. Otak mereka belum didesain untuk berpikir abstrak dan diam terpaku.
Jika dipaksa, mungkin mereka bisa baca di usia 5 tahun, tapi risikonya fatal: Mental Burnout. Di kelas 3 SD, saat teman-temannya mulai semangat belajar, anak yang dipaksa calistung sejak dini justru mogok sekolah karena sudah jenuh duluan.
Sebelum memegang pensil untuk menulis huruf 'A', ada banyak "tangga" kemampuan yang harus dinaiki anak. Inilah yang sering dilupakan orang tua yang panik.
1. Kematangan Motorik Halus (Otot Jari)
Bagaimana mau menulis rapi kalau memegang sendok saja masih gemetar?
Solusinya: Sebelum kasih pensil, perbanyak main playdough (lilin malam), meronce manik-manik, memeras spons air, atau menggunting kertas. Ini menguatkan otot jari agar siap menulis tanpa lelah.
2. Kematangan Visual & Fokus
Bisakah anak membedakan bentuk segitiga dan kotak? Kalau belum, jangan paksa bedakan huruf 'b' dan 'd'.
Solusinya: Main puzzle, mencari perbedaan gambar, atau menyusun balok.
3. Kematangan Bahasa (Literasi)
Anak harus "kenyang" mendengar cerita dulu sebelum diajak membaca simbol.
Solusinya: Bacakan buku cerita setiap malam (Read Aloud). Anak yang cinta buku akan meminta sendiri untuk diajari membaca karena penasaran dengan isinya.
Di Al Lathif Islamic School, kami percaya bahwa anak adalah pembelajar alami. Mereka akan belajar Calistung dengan cepat jika caranya tepat.
Bukan Menghafal, Tapi Memahami Konsep.
Berhitung bukan soal menghafal 1+1=2. Tapi ajak mereka menghitung jumlah kancing baju, membagi kue untuk teman, atau menghitung langkah kaki. Itu matematika yang nyata.
Bukan Lembar Kerja, Tapi Permukaan Nyata.
Menulis tidak harus di kertas. Ajak anak menulis huruf di atas pasir, menulis dengan cat air menggunakan jari, atau membentuk huruf dari tanah liat.
Bunga mawar dan bunga melati mekar di waktu yang berbeda. Begitu juga anak-anak kita.
Anak yang bisa membaca di usia 4 tahun tidak menjamin ia akan lebih sukses daripada anak yang baru bisa membaca di usia 7 tahun. Dalam Islam, setiap anak punya fitrah dan timeline-nya masing-masing.
Tugas kita bukan mencetak anak "instan" demi gengsi orang tua, tapi mendampingi proses mereka agar cinta belajar, bukan sekadar bisa baca.
Jika anak belum bisa Calistung di TK B, jangan panik. Fokuslah pada kemandiriannya, adabnya, dan kemampuan komunikasinya. Karena kemampuan itulah yang justru membuat mereka bertahan dan berprestasi di SD nanti.
Mencari sekolah TK yang mengajarkan Calistung dengan cara yang "Ramah Otak" dan sesuai Fitrah Anak?
Di Al Lathif Islamic School, kami menerapkan metode pembelajaran berbasis bermain (play-based learning). Kami pastikan anak-anak memiliki fondasi literasi dan numerasi yang kuat tanpa merasa terbebani, sehingga mereka siap masuk SD dengan senyum lebar dan rasa percaya diri.
Mengembangkan Kecerdasan Anak Menuju Generasi Qur’ani Yang Berakhlak Mulia Dan Berwawasan Global Untuk Memenuhi Peran Mereka Sebagai Khalifah Di Muka Bumi.
> Read More