Pernahkah kamu memperhatikan perubahan perilaku di sekitarmu? Sepertinya, nilai-nilai sopan santun atau adab yang dulu dijunjung tinggi, kini mulai memudar. Kata-kata kasar, sikap tidak hormat, dan perilaku individualistis semakin sering kita jumpai, terutama di kalangan generasi muda.

Pemuda adalah tunas muda bangsa yang diharapkan menjadi penerus estafet kepemimpinan. Mereka memiliki potensi yang luar biasa untuk membawa perubahan positif bagi negeri.

"Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa." Kalimat sakral ini kita kenal sebagai Sumpah Pemuda, tonggak sejarah yang mempersatukan keberagaman Indonesia. Dulu, para pemuda dengan semangat juang yang tinggi bersatu padu demi mencapai kemerdekaan. Lantas, bagaimana dengan kita, pemuda hari ini? Apakah semangat juang itu masih berkobar dalam diri kita?

Pernahkah kamu meminjam pensil temanmu tanpa izin? Atau mungkin pernah lupa mengembalikan buku perpustakaan? Tindakan-tindakan kecil ini mungkin terlihat sepele, namun sebenarnya mengandung pelajaran besar tentang etika dan akhlak.

Tahukah kamu, bahwa setiap tindakan kita, sekecil apapun, memiliki nilai ibadah di sisi Allah SWT? Salah satu tindakan sederhana yang bernilai besar adalah berhemat listrik. Mungkin kamu bertanya-tanya, apa hubungannya berhemat listrik dengan agama Islam? Mari kita bahas lebih dalam.

Pernahkah kamu berpikir, mengapa ada beberapa negara yang maju dan sejahtera, sementara negara lain masih tertinggal? Salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa adalah kualitas kepemimpinannya.